Senin, 01 Juli 2013

IT for Business


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Bisnis dengan segala macam bentuknya terjadi dalam kehidupan kita setiap hari, sejak bangun pagi hingga tidur kembali. Alarm jam weker yang membangunkan kita dini hari dengan lantunan merdunya azan, sejadah alas shalat kita, susu instan yang “aku dan kau” minum, mobil atau sepeda motor yang mengantarkan kita ke kantor, didistribusikan, dan dijual oleh para pelaku bisnis. Uang yang dibelikan beragam produk tersebut juga mungkin diperoleh dari bekerja pada suatu bisnis.
Dalam dunia ekonomi, kata “bisnis” bukanlah hal yang jarang kita jumpai. Banyak perusahaan berhasil memperoleh laba dengan menggeluti suatu jenis bisnis tertentu. Suatu perusahaan biasanya akan mengeluarkan produk-produk terbaru dengan kreatif dan inovatif, teknologi serta knowladge hasil penjualan produk tersebut. Seorang penguasa maupun enterpreneur harus jeli dalam melihat suatu peluang dan pemanfaatannya, karena dalam dunia bisnis kita akan bertemu langsung dengan tantangan, hambatan, dan persaingan yang tidak selalu berakhir dengan membawa suatu kesuksesan.
Apalagi di era globalisasi seperti saat ini, persaingan tidak hanya dalam skala lokal dan nasional saja, namun sudah mencakup wilayah global. Hal ini mengakibatkan semakin banyak variabel-variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu bisnis itu sendiri.
Ada beberapa aspek yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi tantangan dunia bisnis, seperti penggunaan teknologi informasi (TI) dalam bisnis. Sebelum lebih jauh lagi membahas bisnis, adakalanya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu bisnis. Dalam kamus Bahasa Indonesia, bisnis diartikan sebagai usaha dagang, usaha komersial di dunia perdagangan, dan bidang usaha[1].
Untuk dapat memahami tentang bisnis dan Teknologi Informasi yang digunakan, makalah ini akan memaparkan dan menjelaskan sepeutar bisnis dan TI dalam Bisnis ittu sendiri.

1.2     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Apa yang dimaksud dengan bisnis?
2.    Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi?
3.    Bagaimana peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis?

1.3     Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bisnis.
2.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teknologi informasi.
3.    Untuk mengetahui peranan teknologi informasi dalam bisnis.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Definisi Bisnis

Definisi bisnis menurut para Ahli adalah sebagai berikut:

1.    Musselman dan Jackson ( 1992 ) mereka mengartikan bahwa bisnis adalah suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat,perusahaan yang diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
2.    Gloss,Steade dan Lowry ( 1996 ) mereka mengartikan bahwa bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standart serta kualitas hidup mereka.
3.    Allan Afuah ( 2004 ) beliau mengartikan bahwa bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang di inginkan konsumen.
4.     Steinford mengartikan bisnis sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Menurut Steinford, jika kebutuhan masyarakan meningkat, lembaga bisnis pun akan meningkat perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sambil memproleh laba.
5.    Mahmud Machfoedz juga berpendapat bahwa bisnis adalah suatu usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi agar bisa mendapatkan laba dengan cara memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat[2].
Menurut Skinner (1992), bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Pada dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai “the buying and selling of goods and service”.  Sedangkan perusahaan bisnis adalah suatu organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk menghasilkan keuntunan.
Secara sederhana, bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan seseorang atau lebih yang terorganisasi dalam mencari laba melalui penyediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Kegiatan bisnis meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang dan jasa melalui saluran produktif, dari membeli bahan baku (bahan mentah) sampai dengan menjual barang jadi.
Pada pokoknya, kegiatan bisnis memiliki cakupan sebagai berikut:
·      Perdagangan (meliputi pedagang),
·      Pengangkutan (dengan alat-alat transportasi),
·      Penyimpanan (sampai barang terjual),
·      Pembelanjaan (meliputi bank atau kreditur), dan
·      Pemberian informasi (dengan promosi)[3].
Agar tetap beroperasi dan memiliki kelangsungan hidup, setiap bisnis harus memiliki tujuan. Ada berbagai tujuan dari suatu bisnis, namun pada umumnya tujuan bisnis meliputi: (skinner,1992)
1.    Profit (keuntungan),
2.    Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
3.    Pertumbuhan perusahaan, dan
4.    Tanggug jawab social[4].

2.2     Teknologi dan Informasi
Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya.
Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. 
Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi : 
1.    Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)  
2.    Teknologi Informasi  adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)  
3.    Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999)  
4.    Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)  
5.    Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (William & Sawyer, 2003).
Secara implisit dan eksplisit IT tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi. Dengan kata lain, yang disebut Teknologi Informasi adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan Teknologi Telekomunikasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan[5].

2.3     Peran Teknologi Informasi dalam Dunia Bisnis
Teknologi informasi sekarang ini berkembang dengan pesat. Pemanfaatan teknologi informasi ini sekarang sudah mencapai berbagai macam bidang kehidupan masyarakat kita. Seseorang yang masih awam akan teknologi informasi akan di cap kuno, oleh karenanya pengenalan akan teknologi sekarang ini sudah tidak hanya oleh kalangan terpelajar saja, tapi anak-anak dan orang tua pun sekarang ini seolah-olah tidak mau ketinggalan terus mempelajari teknologi informasi yang ada.
Teknologi informasi dibuat untuk memudahkan para penggunanya dalam mencatat suatu transaksi, menyimpannya dalam bentuk data, mentransformasikannya menjadi informasi dan menyebarkannya kepada para pemakai informasi[6].
Komputer sangat diperlukan untuk perhitungan yang melibatkan banyak perhitungan. Kemampuan penghitungan dari komputer sangat diperlukan perusahaan untuk membuat model yang membantu dalam memahami dan pengendalian situasi dunia usaha dengan lebih baik.
Model komputer menawarkan berbagai keuntungan: dimana tidak perlu membuat peralatan yang rumit (seperti terowongan angin), komputer yang sama dapat digunakan untuk membuat model dengan berbagai macam situasi, dan komputer tersebut dapat digunakan untuk membuat model yang tidak mungkin disimulasikan secara fisik.
Model komputer dapat disajikan dalam berbagai macam bentuk:
1.    Analisa data statistik: model komputer yang menerapkan prinsip statistik, untuk mengetahui hubungan antara elemen data dan prediksi perilaku masa datang.
2.    Model optimasi: model komputer yang digunakan mewakili situasi yang mempunyai banyak kemungkinan kombinasi masukan dan keluaran.
3.    Analisis “what-if”: model komputer yang menghasilkan skenario potensi bisnis yang berbeda-beda untuk menjawab pertanyaan/ masalah yang ada.
4.    Decision support sistem (DSS): model komputer digunakan untuk meningkatkan prosesbpengambilan keputusan. Aplikasi DSS datang dalam dua bentuk. Beberapa diantaranya adalah aplikasi desain yang lengkap untuk membantu manajer membuat keputusan khusus. Sebagai contoh, perangkat lunak tata kota dapat membantu manajer untuk menentukan dimana akan dibangun fasilitas yang baru. Aplikasi DSS juga tersedia dalam bentuk tool (alat bantu), seperti perangkat lunak spreadsheet (lembar kerja) dimana manajer menggunakannya untuk membuat proyeksi keuangan. Tool dibuat untuk membantu manajer dalam menciptakan model yang mereka buat sendiri sesuai dengan situasi yang terjadi.
Sistem Pemrosesan Data
Pada tahun 1950-an, kekuatan komputer dapat digunakan untuk tujuan yang lain, selain perhitungan aritmatika yang cepat. Sama seperti media penyimpanan sekunder yang berkembang, seperti pita magnetis (magnetic tipe) dan hard disk, komputer mulai mengganti sitem tradisional yang berbasis kertas sebagai dasar sistem penyimpanan data. Diantara keuntungan-keuntungan sistem yang berbasis komputer adalah sebagai berikut:
Ø Ketelitian. Sistem yang berbasis kertas adalah sumber kesalahan dalam perhitungan aritmatika dan penulisan. Sistem berbasis komputer dapat dibuat untuk mengurangi persoalan tersebut.
Ø Kecepatan. Menggunakan sistem yang berbasis komputer, waktu yang diperlukan untuk mencari dan membentuk informasi menjadi lebih pendek yang biasanya merupakan hambatan pada sistem yang berbasis kertas. Lebih dari itu, kecepatan untuk tugas-tugas yang bersifat rutin, seperti tuutup buku perusahaan pada akhir tahun juga meningkat.
Ø Luas ruangan, luas ruangan secara fisik untuk menyimpan data dapat dikurangi secara signifikan dengan menggunakan sistem yang berbasis komputer.
Ø Fleksibelitas, menyimpan infoprmasi pada komputer membuatnya menjadi mungkin untuk membuat ringkasan informasi baru dengan cepat yang mungkin memerlukan berhari-hari atau berbulan-bulan untuk menyiapkannya secara manual. Saat ini sistem informasi sudah termasuk alat bantu untuk membuat keluaran yang mereka buat sendiri tanpa perlu bantuan programmer.
Sistem Inter-Organisasional (interorganizational sistem-IOS)
Sistem ini menggunakan komputer dan telekomunikasi untuk memindahkan infomasi keluar dari batas perusahaan. Seperti IOS menyajikan perpanjangan dari sistem informasi internal perusahaan pada pelanggannya, pemasoknya, dan pada pihak-pihak lainnya yang berminat.
IOS disajikan dalam berbagai bentuk. Sistem seperti automatic teller machines (ATMs) dan sistem pemesanan tiket pesawat yang memperbolehkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan sistem internal perysahaan disebut dengan sistem pemasukan hasil pekerjaan dari jauh (remote job entry systems). Sistem ini bukan hanya memudahkam pelanggan bertransaksi tetapi juga menghemat biaya petugas administrasi perusahaan[7].
Walau arus informasi tidak harus selalu berdasarkan komputer, medium elektronik lebih disukai. Jika sebuah perusahaan membentuk hubungan IOS dengan para pelanggannya, dengan menggunakan EDI maka perusahaan-perusahaan lain akan sangat sukar untuk baersaing di bisnis tersebut[8]. 
Bentuk lain dari IOS adalah electric data interchange (EDI), sistem inter-organisasi yang memungkinkan komputer dari dua atau lebih perusahaan berkomunikasi langsung satu dengan yang lain.
Bentuk ketiga dari IOS adalah commercial information service, sistem inter-organisasional yang menyediakan data bagi pelanggannya berupa paket informasi yang disesuaikan dengan pilihan pelanggan.
Mengelola Teknologi Informasi Terkini
Berikut ini adalah bidang-bidang yang penting:
1.    Mengelola sistem arsitektur informasi perusahaan
Konsep dari sistem arsitektur pada komputer perseorangan dapat digunakan pada seluruh organisasi. Dengan teknologi terkini, beberapa sistem arsitektur dapat digunakan. Pemilihan arsitektur merupakan bagian yang kritis dalam menentukan kemampuan perusahaan. Sebagai contoh, arsitektur dapat ditentukan dengan kemampuan karyawan untuk berbagai informasi dan bekerja bersama, menyebabkan seberapa cepat perusahaan menjawab pertanyaan pelanggan, dan bagaimana perusahaan menawarkan produk dan jasanya.
2.    Pemilihan perangkat lunak
Tanpa perangkat lunak yang tepat komputer hanyalah pemberat kertas yang berisik. Pemilihan perangkat lunak merupakan permasalahan yang kritis bagi manajer untuk dapat menggunakan teknologi informasi secara efektif. Permasalahan tersebut dapat dijabarkan kedalam dua bagian bagaimana memilih paket perangkat lunak dan bagaimana memilih perangkat lunak yang dibuat menurut pesanan, yang biasanya untuk dapat memenuhi kebutuhan organisasi.

3.    Mengelola pengembangan sistem informasi
Kapanpun perusahan menginginkan membuat sistem informasi untuk keperluannya, perusahaan harus membuat daftar persoalan bagaimana mengelola pengembangan atas sistem tersebut. Evolusi sistem komputer, perangkat lunak, arsitektur selama beberapa tahun ini memberikan hambatan yang beragam pada sistem secara keseluruhan pada banyak perusahaan. Untuk membuat koneksitas yang menghubungkan seluruh perusahaan, kebanyakan perusahaan besar dan beberapa perusahaan yang lebih kecil menerapkan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP) yang mendukung arus informasi yang dapat mencakup seluruh departemen dalam organisasi, termasuk akuntansi, penjualan, dan pabrikan.
Merupakan gabungan program perangkat lunak yang mengotomatisasi seluruh prosedur bisnis perusahaan. Fungsi pesanan pelanggan, persediaan personalia, dan fungsi-fungsi yang lain terhubung satu dengan lainnya melalui perangkat ERP. Sistem tersebut mencatat seluruh transaksi departemen terhubung.
4.    Mengelola implementasi sistem informasi
Manajer biasanya menganggap pengembangan yang sebenarnya dari sistem atau pemilihan perangkat lunak yang sesuai adalah hambatan utama untuk membuat sistem informasi yang baik. Pengalaman menunjukkan hal yang sebaliknya. Mengelola sistem implementasi-proses transfer sistem kepada pengguna biasanya lebih sulit daripada pengembangan secara teknik. Untuk beberapa kategori perangkat lunak, pada saat sistem ditinggalkan, hal tersebut biasanya dikarenakan gagalnya implementasi, daripada persoalan teknis atau persoalan ekonomi.
Tantangan utama implementasi adalah menanggulangi penolakan pengguna untuk menggunakan sistem atau teknologi yang baru. Pengguna yang merasa tidak nyaman dengan sistem yang baru akan menjadi resisten pasif (pengguna yang menolak secara pasif). Mungkin mereka terlalu memaksakan untuk mempelajari teknologi yang sulit untuk dimengerti, sehingga dampaknya mereka tidak akan menggunakannya karena tidak dapat membayangkan bagaimana perangkat lunak tersebut bekerja. Pengguna secara tidak langsung juga mengekspresikan ketidaksenangan mereka dengan melebih-lebihkan dampak daru bugs yang ditemukan atau dengan membuat situasi dimana sistem bekerja dengan tidak semestinya. Pengguna juga dapat disebut sebagai resisten aktif (penolak aktif). Sebagai contoh, dengan sengaja memasukkan data yang salah atau berkali-kali membuat sistem berhenti untuk membuatnya tidak stabil. Tingkah laku ini dikurangi dengan pengawasan dari manajemen. Tetapi pada saat tidak adanya pengawasan dari manajemen, pengguna yang menolak akan melakukan tindakannya kembali. Menghadapi penolakan yang aktif, manajer biasanya menyimpulkan bahwa keuntungan dari sistem tersebut tidak sesuai dengan pengorbanan yang diperlukan agar sistem tersebut tetap berjalan.
Manajer dapat menggunakan beberapa teknik untuk meningkatkan kesuksesan implementasi. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø Memastikan bahwa sistem mendapat dukungan manajemen puncak
Ø Memastikan bahwa kebutuhan akan perangkat lunak telah ditetapkan dan dikomunikasikan terhadap pengguna
Ø Melibatkan pengguna yang potensial dalam proses perencanaan, dan
Ø Merancang sistem yang pada hakikatnya memotivasi pengguna.
5.    Mengelola keamanan sistem informasi
Penggunaan yang luas atas teknologi informasi secara nyata membawa dampak keamanan bagi manajemen. Teknologi informasi membuka kesempatan kegiatan spionase dan sabotase bagi perusahaan[9].
Dalam dunia bisnis teknologi informasi mempunyai dampak yang besar, misalnya suatu transaksi bisnis yang dicatat secara on-line, akan diolah dan pada saat yang hampir bersamaan (real-time) hasil pengolahan atau informasinya dapat dilihat, seperti yang lazim dilakukan para nasabah bank pada saat melakukan transaksi pada ATM (automated teller machine).
Pada saat ini informasi menjadi hal yang sangat penting dalam kegiatan bisnis, dengan dukungan teknologi informasi, informasi semakin mudah diperoleh tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Bahwa menjelang abad ke 21 negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang unggul adalah mereka yang sejak awal sudah menerapkan teknologi informasi sebagai alat untuk berkompetisi. Teknologi informasi sudah menjadi senjata (alat) dalam proses bisnis perusahan yang dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat secara internal maupun eskternal.
Teknologi informasi memiliki banyak peranan dalam membantu manusia dan memecahkan masalah. Diantaranya membantu manusia dalam : meningkatkan produktivitas, meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan mutu, meningkatkan kreativitas, Problem solving (pemecahan masalah). Teknologi infrormasi banyak membantu manusia dalam mengenali dan memecahkan masalah. Kegunaan utama teknologi infrormasi adalah membantu dalam pemecahan masalah dengan kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam memanfaatkannya. Tanggung jawab pemakai teknologi informasi akan memberikan peran yang penting dalam memaksimalkan kinerja teknologi informasi[10].
Peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif.
Peran strategis SI ini melibatkan penggunaan TI untuk mengembangkan berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global. Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, SI
yang mendukung atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, SI strategis dapat berupa SI apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain) yang menggunakan TI untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya. Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang hanya jika perusahaan tersebut berhasil
mengembangkan strategi untuk menghadapi lima tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam industrinya.
Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, bisnis apapun yang ingin bertahan hidup dan berhasil harus mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi :
Ø Persaingan dari para pesaing dalam industrinya
Ø Ancaman pemain baru dalam industri dan pasarnya
Ø Ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil pangsa pasar
Ø Daya tawar pelanggan
Ø Daya tawar pemasok.
Strategi dasar penggunaan teknologi informasi dalam bisnis :
1.    Strategi kepemimpinan dalam biaya
·      Penggunaan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
·      Penggunaan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok
2.    Strategi diferensiasi
·      Mengembangkan berbagai fitur TI baru untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa.
·      Menggunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaing
·      Menggunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang dipilih


3.    Strategi inovasi
·      Membuat produk dan kasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI
·      Mengembangkan pasar baru atau ceruk pasar yang unik dengan bantuan TI
·      Membuat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang secara dramatis akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan pelanggan, atau mempersingkat waktu ke pasar
4.    Strategi pertumbuhan
·      Menggunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global
·      Menggunakan TI untuk mendiversifikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa lainnya
5.    Strategi persekutuan
·      Menggunakan TI untuk membuat organisasi virtual yang terdiri dari para mitra bisnis
·      Mengembangkan SI antar perusahan yang dihubungkan oleh internet dan ekstranet yang akan mendukung hubungan bisnis strategis dengan para pelanggan, pemasok, subkontraktor, dan pihak-pihak lainnya
Strategi kompetitif lainnya seperti :
Ø “Mengunci” pelanggan dan pemasok di dalam (locking-in customers and suppliers). Dengan cara membangun hubungan baru yang bernilai dengan pelanggan dan pemasok.
Ø Membangun biaya perpindahan (Switching cost). Dengan cara membuat pelanggan atau pemasok tergantung pada penggunakan atas SI antar perusahaan yang inovatif dan saling menguntungkan.
Ø Meningkatkan halangan masuk (Barriers to entry). Dengan cara meningkatkan jumlah investasi atau kerumitan teknologi yang dibutuhkan untuk bersaing dalam industri atau dalam suatu segmen pasar.
Ø Mendorong investasi dalam TI. Dengan cara mengembangkan berbagai produk dan jasa baru yang tidak akan mungkin dihasilkan tanpa kemampuan TI yang kuat[11].






BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan isi dari pembahasan makalah ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Bisnis adalah semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang dan jasa melalui saluran produktif, dari membeli bahan baku (bahan mentah) sampai dengan menjual barang jadi yang dilakukan seseorang atau lebih yang terorganisasi dalam mencari laba.
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Peran teknologi informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif serta untuk membantu organisasi mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya.




[1] Muhamad Ismail, dkk, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002), hlm. 15.
[3] Francis tantri, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 4-5.
[4] Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 14.
[6] Ibid
[7] Jeff Madura, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2001), hlm. 311-313.
[8][8] Raymond McLeod, Jr, Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta: Prenhellindo, 1996), hlm.40.
[9] Jeff Madura, Op. Cit., hlm. 313-323.
[11] lista.staff.gunadarma.ac.idDownloadsfiles26041Pengantar+TI.pdf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar