BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis dengan segala macam bentuknya
terjadi dalam kehidupan kita setiap hari, sejak bangun pagi hingga tidur
kembali. Alarm jam weker yang membangunkan kita dini hari dengan lantunan
merdunya azan, sejadah alas shalat kita, susu instan yang “aku dan kau” minum,
mobil atau sepeda motor yang mengantarkan kita ke kantor, didistribusikan, dan
dijual oleh para pelaku bisnis. Uang yang dibelikan beragam produk tersebut
juga mungkin diperoleh dari bekerja pada suatu bisnis.
Dalam
dunia ekonomi, kata “bisnis” bukanlah hal yang jarang kita jumpai. Banyak
perusahaan berhasil memperoleh laba dengan menggeluti suatu jenis bisnis
tertentu. Suatu perusahaan biasanya akan mengeluarkan produk-produk terbaru
dengan kreatif dan inovatif, teknologi serta knowladge hasil penjualan produk
tersebut. Seorang penguasa maupun enterpreneur harus jeli dalam melihat suatu
peluang dan pemanfaatannya, karena dalam dunia bisnis kita akan bertemu
langsung dengan tantangan, hambatan, dan persaingan yang tidak selalu berakhir
dengan membawa suatu kesuksesan.
Apalagi
di era globalisasi seperti saat ini, persaingan tidak hanya dalam skala lokal
dan nasional saja, namun sudah mencakup wilayah global. Hal ini mengakibatkan
semakin banyak variabel-variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu
bisnis itu sendiri.
Ada
beberapa aspek yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi tantangan dunia bisnis,
seperti penggunaan teknologi informasi (TI) dalam bisnis. Sebelum lebih jauh
lagi membahas bisnis, adakalanya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu
bisnis. Dalam kamus Bahasa Indonesia, bisnis diartikan sebagai usaha dagang,
usaha komersial di dunia perdagangan, dan bidang usaha[1].
Untuk
dapat memahami tentang bisnis dan Teknologi Informasi yang digunakan, makalah ini
akan memaparkan dan menjelaskan sepeutar bisnis dan TI dalam Bisnis ittu
sendiri.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan bisnis?
2. Apa
yang dimaksud dengan teknologi informasi?
3. Bagaimana
peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana telah
dikemukakan di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
bisnis.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
teknologi informasi.
3. Untuk mengetahui peranan teknologi informasi
dalam bisnis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Bisnis
Definisi bisnis menurut para Ahli adalah sebagai berikut:
1. Musselman dan Jackson ( 1992 ) mereka mengartikan bahwa bisnis adalah suatu aktivitas
yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat,perusahaan yang
diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
2. Gloss,Steade dan Lowry ( 1996 ) mereka mengartikan bahwa bisnis adalah jumlah
seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam
bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan
mempertahankan dan memperbaiki standart serta kualitas hidup mereka.
3. Allan Afuah ( 2004 ) beliau mengartikan bahwa bisnis merupakan
sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan
dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang di
inginkan konsumen.
4. Steinford mengartikan
bisnis sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Menurut Steinford, jika kebutuhan masyarakan meningkat, lembaga
bisnis pun akan meningkat perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut
sambil memproleh laba.
5. Mahmud Machfoedz juga berpendapat bahwa bisnis adalah suatu usaha
perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi agar bisa
mendapatkan laba dengan cara memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat[2].
Menurut Skinner (1992), bisnis adalah pertukaran
barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Pada
dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai “the
buying and selling of goods and service”. Sedangkan perusahaan bisnis adalah suatu
organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk
menghasilkan keuntunan.
Secara sederhana, bisnis adalah semua kegiatan
yang dilakukan seseorang atau lebih yang terorganisasi dalam mencari laba
melalui penyediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Kegiatan bisnis meliputi semua aspek kegiatan
untuk menyalurkan barang dan jasa melalui saluran produktif, dari membeli bahan
baku (bahan mentah) sampai dengan menjual barang jadi.
Pada pokoknya, kegiatan bisnis memiliki cakupan sebagai berikut:
·
Perdagangan
(meliputi pedagang),
·
Pengangkutan
(dengan alat-alat transportasi),
·
Penyimpanan
(sampai barang terjual),
·
Pembelanjaan
(meliputi bank atau kreditur), dan
·
Pemberian
informasi (dengan promosi)[3].
Agar tetap beroperasi dan memiliki kelangsungan hidup, setiap bisnis harus memiliki
tujuan. Ada berbagai tujuan dari suatu bisnis, namun pada umumnya tujuan bisnis
meliputi: (skinner,1992)
1.
Profit
(keuntungan),
2.
Mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan,
3.
Pertumbuhan
perusahaan, dan
4.
Tanggug jawab
social[4].
2.2 Teknologi
dan Informasi
Untuk
mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus
mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini
pengertian teknologi dan informasi :
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi
dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan
masalahnya.
Informasi adalah hasil pemrosesan,
manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai
nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
Pengertian
teknologi informasi
menurut beberapa ahli teknologi informasi :
1.
Teknologi
Informasi adalah studi atau peralatan
elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus
Oxford, 1995)
2.
Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang
membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)
3.
Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau
menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi (Martin, 1999)
4.
Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang
diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas,
2000)
5.
Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan
komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa
data, suara, dan video (William & Sawyer, 2003).
Secara
implisit dan eksplisit IT tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga
mencakup teknologi komunikasi. Dengan kata lain, yang disebut Teknologi
Informasi adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan Teknologi
Telekomunikasi
Teknologi
Informasi
adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan
pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan[5].
2.3 Peran
Teknologi Informasi dalam Dunia Bisnis
Teknologi
informasi sekarang ini berkembang dengan pesat. Pemanfaatan teknologi informasi
ini sekarang sudah mencapai berbagai macam bidang kehidupan masyarakat kita.
Seseorang yang masih awam akan teknologi informasi akan di cap kuno, oleh
karenanya pengenalan akan teknologi sekarang ini sudah tidak hanya oleh kalangan
terpelajar saja, tapi anak-anak dan orang tua pun sekarang ini seolah-olah
tidak mau ketinggalan terus mempelajari teknologi informasi yang ada.
Teknologi
informasi dibuat untuk memudahkan para penggunanya dalam mencatat suatu
transaksi, menyimpannya dalam bentuk data, mentransformasikannya menjadi
informasi dan menyebarkannya kepada para pemakai informasi[6].
Komputer sangat diperlukan untuk perhitungan yang
melibatkan banyak perhitungan. Kemampuan penghitungan dari komputer sangat
diperlukan perusahaan untuk membuat model yang membantu dalam memahami dan
pengendalian situasi dunia usaha dengan lebih baik.
Model komputer menawarkan berbagai keuntungan:
dimana tidak perlu membuat peralatan yang rumit (seperti terowongan angin),
komputer yang sama dapat digunakan untuk membuat model dengan berbagai macam
situasi, dan komputer tersebut dapat digunakan untuk membuat model yang tidak
mungkin disimulasikan secara fisik.
Model komputer dapat disajikan dalam berbagai macam bentuk:
1.
Analisa data
statistik: model komputer yang menerapkan prinsip statistik, untuk mengetahui
hubungan antara elemen data dan prediksi perilaku masa datang.
2.
Model
optimasi: model komputer yang digunakan mewakili situasi yang mempunyai banyak
kemungkinan kombinasi masukan dan keluaran.
3.
Analisis
“what-if”: model komputer yang menghasilkan skenario potensi bisnis yang
berbeda-beda untuk menjawab pertanyaan/ masalah yang ada.
4.
Decision
support sistem (DSS): model komputer digunakan untuk meningkatkan
prosesbpengambilan keputusan. Aplikasi DSS datang dalam dua bentuk. Beberapa
diantaranya adalah aplikasi desain yang lengkap untuk membantu manajer membuat
keputusan khusus. Sebagai contoh, perangkat lunak tata kota dapat membantu
manajer untuk menentukan dimana akan dibangun fasilitas yang baru. Aplikasi DSS
juga tersedia dalam bentuk tool (alat
bantu), seperti perangkat lunak spreadsheet
(lembar kerja) dimana manajer menggunakannya untuk membuat proyeksi keuangan. Tool dibuat untuk membantu manajer dalam
menciptakan model yang mereka buat sendiri sesuai dengan situasi yang terjadi.
Sistem Pemrosesan Data
Pada tahun 1950-an, kekuatan komputer dapat
digunakan untuk tujuan yang lain, selain perhitungan aritmatika yang cepat.
Sama seperti media penyimpanan sekunder yang berkembang, seperti pita magnetis
(magnetic tipe) dan hard disk, komputer mulai mengganti
sitem tradisional yang berbasis kertas sebagai dasar sistem penyimpanan data.
Diantara keuntungan-keuntungan sistem yang berbasis komputer adalah sebagai
berikut:
Ø
Ketelitian. Sistem
yang berbasis kertas adalah sumber kesalahan dalam perhitungan aritmatika dan
penulisan. Sistem berbasis komputer dapat dibuat untuk mengurangi persoalan
tersebut.
Ø
Kecepatan.
Menggunakan sistem yang berbasis komputer, waktu yang diperlukan untuk mencari
dan membentuk informasi menjadi lebih pendek yang biasanya merupakan hambatan
pada sistem yang berbasis kertas. Lebih dari itu, kecepatan untuk tugas-tugas yang
bersifat rutin, seperti tuutup buku perusahaan pada akhir tahun juga meningkat.
Ø
Luas ruangan,
luas ruangan secara fisik untuk menyimpan data dapat dikurangi secara
signifikan dengan menggunakan sistem yang berbasis komputer.
Ø
Fleksibelitas,
menyimpan infoprmasi pada komputer membuatnya menjadi mungkin untuk membuat
ringkasan informasi baru dengan cepat yang mungkin memerlukan berhari-hari atau
berbulan-bulan untuk menyiapkannya secara manual. Saat ini sistem informasi
sudah termasuk alat bantu untuk membuat keluaran yang mereka buat sendiri tanpa
perlu bantuan programmer.
Sistem Inter-Organisasional (interorganizational sistem-IOS)
Sistem ini menggunakan komputer dan telekomunikasi
untuk memindahkan infomasi keluar dari batas perusahaan. Seperti IOS menyajikan
perpanjangan dari sistem informasi internal perusahaan pada pelanggannya,
pemasoknya, dan pada pihak-pihak lainnya yang berminat.
IOS disajikan dalam berbagai bentuk. Sistem
seperti automatic teller machines (ATMs) dan sistem pemesanan
tiket pesawat yang memperbolehkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan sistem
internal perysahaan disebut dengan sistem
pemasukan hasil pekerjaan dari jauh (remote
job entry systems). Sistem ini bukan hanya memudahkam pelanggan
bertransaksi tetapi juga menghemat biaya petugas administrasi perusahaan[7].
Walau arus informasi tidak harus selalu
berdasarkan komputer, medium elektronik lebih disukai. Jika sebuah perusahaan
membentuk hubungan IOS dengan para pelanggannya, dengan menggunakan EDI maka
perusahaan-perusahaan lain akan sangat sukar untuk baersaing di bisnis tersebut[8].
Bentuk lain dari IOS adalah electric data interchange (EDI),
sistem inter-organisasi yang memungkinkan komputer dari dua atau lebih
perusahaan berkomunikasi langsung satu dengan yang lain.
Bentuk ketiga dari IOS adalah commercial information service,
sistem inter-organisasional yang menyediakan data bagi pelanggannya berupa
paket informasi yang disesuaikan dengan pilihan pelanggan.
Mengelola Teknologi Informasi Terkini
Berikut ini
adalah bidang-bidang yang penting:
1.
Mengelola sistem
arsitektur informasi perusahaan
Konsep dari sistem arsitektur pada komputer
perseorangan dapat digunakan pada seluruh organisasi. Dengan teknologi terkini,
beberapa sistem arsitektur dapat digunakan. Pemilihan arsitektur merupakan
bagian yang kritis dalam menentukan kemampuan perusahaan. Sebagai contoh,
arsitektur dapat ditentukan dengan kemampuan karyawan untuk berbagai informasi
dan bekerja bersama, menyebabkan seberapa cepat perusahaan menjawab pertanyaan
pelanggan, dan bagaimana perusahaan menawarkan produk dan jasanya.
2.
Pemilihan
perangkat lunak
Tanpa perangkat lunak yang tepat komputer hanyalah
pemberat kertas yang berisik. Pemilihan perangkat lunak merupakan permasalahan
yang kritis bagi manajer untuk dapat menggunakan teknologi informasi secara
efektif. Permasalahan tersebut dapat dijabarkan kedalam dua bagian bagaimana
memilih paket perangkat lunak dan bagaimana memilih perangkat lunak yang dibuat
menurut pesanan, yang biasanya untuk dapat memenuhi kebutuhan organisasi.
3.
Mengelola
pengembangan sistem informasi
Kapanpun perusahan menginginkan membuat sistem
informasi untuk keperluannya, perusahaan harus membuat daftar persoalan
bagaimana mengelola pengembangan atas sistem tersebut. Evolusi sistem komputer,
perangkat lunak, arsitektur selama beberapa tahun ini memberikan hambatan yang
beragam pada sistem secara keseluruhan pada banyak perusahaan. Untuk membuat
koneksitas yang menghubungkan seluruh perusahaan, kebanyakan perusahaan besar
dan beberapa perusahaan yang lebih kecil menerapkan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP) yang mendukung arus informasi
yang dapat mencakup seluruh departemen dalam organisasi, termasuk akuntansi,
penjualan, dan pabrikan.
Merupakan gabungan program perangkat lunak yang
mengotomatisasi seluruh prosedur bisnis perusahaan. Fungsi pesanan pelanggan,
persediaan personalia, dan fungsi-fungsi yang lain terhubung satu dengan
lainnya melalui perangkat ERP. Sistem tersebut mencatat seluruh transaksi
departemen terhubung.
4.
Mengelola
implementasi sistem informasi
Manajer biasanya menganggap pengembangan yang
sebenarnya dari sistem atau pemilihan perangkat lunak yang sesuai adalah
hambatan utama untuk membuat sistem informasi yang baik. Pengalaman menunjukkan
hal yang sebaliknya. Mengelola sistem implementasi-proses transfer sistem
kepada pengguna biasanya lebih sulit daripada pengembangan secara teknik. Untuk
beberapa kategori perangkat lunak, pada saat sistem ditinggalkan, hal tersebut
biasanya dikarenakan gagalnya implementasi, daripada persoalan teknis atau
persoalan ekonomi.
Tantangan utama implementasi adalah menanggulangi
penolakan pengguna untuk menggunakan sistem atau teknologi yang baru. Pengguna
yang merasa tidak nyaman dengan sistem yang baru akan menjadi resisten pasif (pengguna yang menolak
secara pasif). Mungkin mereka terlalu memaksakan untuk mempelajari teknologi
yang sulit untuk dimengerti, sehingga dampaknya mereka tidak akan
menggunakannya karena tidak dapat membayangkan bagaimana perangkat lunak
tersebut bekerja. Pengguna secara tidak langsung juga mengekspresikan ketidaksenangan
mereka dengan melebih-lebihkan dampak daru bugs
yang ditemukan atau dengan membuat situasi dimana sistem bekerja dengan tidak
semestinya. Pengguna juga dapat disebut sebagai resisten aktif (penolak aktif). Sebagai contoh, dengan sengaja
memasukkan data yang salah atau berkali-kali membuat sistem berhenti untuk
membuatnya tidak stabil. Tingkah laku ini dikurangi dengan pengawasan dari
manajemen. Tetapi pada saat tidak adanya pengawasan dari manajemen, pengguna
yang menolak akan melakukan tindakannya kembali. Menghadapi penolakan yang aktif,
manajer biasanya menyimpulkan bahwa keuntungan dari sistem tersebut tidak
sesuai dengan pengorbanan yang diperlukan agar sistem tersebut tetap berjalan.
Manajer dapat menggunakan beberapa teknik untuk
meningkatkan kesuksesan implementasi. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø Memastikan bahwa sistem mendapat dukungan
manajemen puncak
Ø Memastikan bahwa kebutuhan akan perangkat lunak
telah ditetapkan dan dikomunikasikan terhadap pengguna
Ø Melibatkan pengguna yang potensial dalam proses
perencanaan, dan
Ø Merancang sistem yang pada hakikatnya memotivasi
pengguna.
5.
Mengelola
keamanan sistem informasi
Penggunaan yang luas atas teknologi informasi
secara nyata membawa dampak keamanan bagi manajemen. Teknologi informasi
membuka kesempatan kegiatan spionase dan sabotase bagi perusahaan[9].
Dalam
dunia bisnis teknologi informasi mempunyai dampak yang besar, misalnya suatu transaksi
bisnis yang dicatat secara on-line, akan diolah dan pada saat yang
hampir bersamaan (real-time) hasil pengolahan atau informasinya dapat
dilihat, seperti yang lazim dilakukan para nasabah bank pada saat melakukan
transaksi pada ATM (automated teller machine).
Pada
saat ini informasi menjadi hal yang sangat penting dalam kegiatan bisnis,
dengan dukungan teknologi informasi, informasi semakin mudah diperoleh tanpa
dibatasi ruang dan waktu.
Bahwa
menjelang abad ke 21 negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang unggul adalah
mereka yang sejak awal sudah menerapkan teknologi informasi sebagai alat untuk
berkompetisi. Teknologi informasi sudah menjadi senjata (alat) dalam proses
bisnis perusahan yang dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat
secara internal maupun eskternal.
Teknologi
informasi memiliki banyak peranan dalam membantu manusia dan memecahkan
masalah. Diantaranya membantu manusia dalam : meningkatkan produktivitas,
meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan mutu,
meningkatkan kreativitas, Problem solving (pemecahan masalah). Teknologi
infrormasi banyak membantu manusia dalam mengenali dan memecahkan masalah.
Kegunaan utama teknologi infrormasi adalah membantu dalam pemecahan masalah
dengan kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam
memanfaatkannya. Tanggung jawab pemakai teknologi informasi akan memberikan
peran yang penting dalam memaksimalkan kinerja teknologi informasi[10].
Peran
utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan
yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan
kompetitif.
Peran
strategis SI ini melibatkan penggunaan TI untuk mengembangkan berbagai produk,
layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan
kompetitif dalam pasar global. Hal ini menciptakan sistem informasi strategis,
SI
yang mendukung
atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, SI
strategis dapat berupa SI apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain) yang
menggunakan TI untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif,
mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan
lainnya. Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang
hanya jika perusahaan tersebut berhasil
mengembangkan
strategi untuk menghadapi lima tekanan kompetitif yang membentuk struktur
persaingan dalam industrinya.
Dalam
model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, bisnis apapun yang
ingin bertahan hidup dan berhasil harus mengembangkan dan mengimplementasikan
berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi :
Ø Persaingan
dari para pesaing dalam industrinya
Ø Ancaman
pemain baru dalam industri dan pasarnya
Ø Ancaman
yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil pangsa pasar
Ø Daya
tawar pelanggan
Ø Daya
tawar pemasok.
Strategi dasar
penggunaan teknologi informasi dalam bisnis :
1.
Strategi kepemimpinan dalam biaya
·
Penggunaan TI untuk mengurangi secara
mendasar biaya proses bisnis
·
Penggunaan TI untuk menurunkan biaya
pelanggan atau pemasok
2.
Strategi diferensiasi
·
Mengembangkan berbagai fitur TI baru
untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa.
·
Menggunakan berbagai fitur TI untuk
mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaing
·
Menggunakan berbagai fitur TI untuk
memfokuskan diri pada ceruk pasar yang dipilih
3.
Strategi inovasi
·
Membuat produk dan kasa baru yang
memasukkan berbagai komponen TI
·
Mengembangkan pasar baru atau ceruk
pasar yang unik dengan bantuan TI
·
Membuat perubahan radikal atas proses
bisnis dengan TI yang secara dramatis akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas,
efisiensi, atau layanan pelanggan, atau mempersingkat waktu ke pasar
4.
Strategi pertumbuhan
·
Menggunakan TI untuk mengelola perluasan
bisnis secara regional dan global
·
Menggunakan TI untuk mendiversifikasi
serta mengintegrasikan produk dan jasa lainnya
5.
Strategi persekutuan
·
Menggunakan TI untuk membuat organisasi
virtual yang terdiri dari para mitra bisnis
·
Mengembangkan SI antar perusahan yang dihubungkan
oleh internet dan ekstranet yang akan mendukung hubungan bisnis strategis
dengan para pelanggan, pemasok, subkontraktor, dan pihak-pihak lainnya
Strategi
kompetitif lainnya seperti :
Ø “Mengunci”
pelanggan dan pemasok di dalam (locking-in customers and suppliers). Dengan
cara membangun hubungan baru yang bernilai dengan pelanggan dan pemasok.
Ø Membangun
biaya perpindahan (Switching cost). Dengan cara membuat pelanggan atau pemasok
tergantung pada penggunakan atas SI antar perusahaan yang inovatif dan saling menguntungkan.
Ø Meningkatkan
halangan masuk (Barriers to entry). Dengan cara meningkatkan jumlah investasi
atau kerumitan teknologi yang dibutuhkan untuk bersaing dalam industri atau
dalam suatu segmen pasar.
Ø Mendorong
investasi dalam TI. Dengan cara mengembangkan berbagai produk dan jasa baru
yang tidak akan mungkin dihasilkan tanpa kemampuan TI yang kuat[11].
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan
isi dari pembahasan makalah ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Bisnis adalah semua aspek kegiatan untuk
menyalurkan barang dan jasa melalui saluran produktif, dari membeli bahan baku
(bahan mentah) sampai dengan menjual barang jadi yang dilakukan seseorang atau
lebih yang terorganisasi dalam mencari laba.
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan.
Peran teknologi informasi dalam
bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi
perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif serta untuk membantu
organisasi mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan
strategis perusahaan lainnya.
[1] Muhamad
Ismail, dkk, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta:
Gema Insani, 2002), hlm. 15.
[3] Francis
tantri, Pengantar Bisnis, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2009), hlm. 4-5.
[4] Pandji
Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2009), hlm. 14.
[6] Ibid
[7] Jeff
Madura, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Penerbit
Salemba Empat, 2001), hlm. 311-313.
[8][8]
Raymond McLeod, Jr, Sistem Informasi
Manajemen, (Jakarta: Prenhellindo, 1996), hlm.40.
[9] Jeff
Madura, Op. Cit., hlm. 313-323.
[11]
lista.staff.gunadarma.ac.idDownloadsfiles26041Pengantar+TI.pdf.