Sabtu, 30 Maret 2013

Prospek E-Commerce di Indonesia dan di Dunia


Dalam dunia bisnis kita sering mendengar istilah E-Commerce atau E-Business, kedua istilah tersebut sudah tidaklah asing. Bahkan saat ini banyak muncul produk-produk dari e-commerce itu sendiri,. Contohnya seperti Zalora.com, Bagus.com, Amazon.com, Lazada.com dan lain-lain. Saat ini dunia perdagangan khususnya di Indonesia tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan instan sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut maka kini muncul transaksi yang menggunakan media Internet untuk menghubungkan antara produsen dan konsumen. Transaksi melalui Internet ini lebih dikenal dengan nama E-Commerce.
Lalu, Apakah Definisi dari E-Commerce itu Sendiri?
Secara umum e-commerce diartikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik/computer. Jelas, selain dari yang telah disebutkan, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), adalah sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission). Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internet-lah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang.
Nampaknya perkembangan pemakaian alat-alat elektronik dan digital sebagai medium komunikasi dan relasi bisnis (digital relationship) jauh lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan cara yang sama untuk melakukan perdagangan atau transaksi jual beli (E-Commerce). Berdasarkan fenomena ini, prospek atau peluang bisnis nampak bagi perusahaan-perusahaan yang dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan berbagai jenis komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi digital yang terjadi pada backoffice (orang atau sekelompok orang yang bertugas mengurusi laporan-laporan penjualan, keuangan maupun masalah administrasi dan tidak secara langsung melayani konsumen).

Bagaimana Perkembangan ataupun Prospek E-Commerce di Indonesia dan di Dunia?
Indonesia merupakan salah satu pengguna internet terbesar dunia. Data terbaru dari Markplus Insight berdasarkan hasil survey di 11 kota besar di Indonesia, menyebutkan pada tahun 2012 ini, pengguna internet di Indonesia mencapai 61 Juta Jiwa. Naik 10 persen dari tahun 2011, yaitu 55 Juta Jiwa. Sekitar 40% (24,2 Juta Jiwa) diantaranya adalah didominasi oleh kalangan “Middle Class” yang rela menghabiskan waktu sampai 3 Jam per hari. Survey tersebut juga menyebutkan bahwa 95% (58 Juta Jiwa) mengakses internet dari notebook, netbook, tablet dan perangkat selularnya.
Pengguna Internet di dunia:
1.      1463632361 Jumlah pengguna Internet di seluruh dunia (Juni 2008).
  1. 578.538.257 pengguna Internet di Asia
  2. 384.633.765 pengguna Internet di Eropa.
  3. 248241969 pengguna Internet di Amerika Utara.
  4. 139009209 pengguna Internet di Amerika Latin / Karibia.
  5. 51.065.630 pengguna Internet di Afrika
  6. 41939200 pengguna Internet di Timur Tengah.
  7. 20204331 pengguna Internet di Oseania / Australia.
Data dari sumber lain, Social Bakers (16/11/2012) menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pengguna Facebook terbesar ke-4 di Dunia yaitu 50,4 Juta Jiwa, dengan kelompok terbesar adalah pengguna berusia 18-24 yaitu sebesar 21,7 Juta Jiwa. Sementara itu, Semiocast menyebutkan data pengguna Twitter Indonesia per Juni 2012 mencapai 29,4 Juta Jiwa.
Tapi dibanding India, salah satu raksasa ekonomi dunia, penetrasi Indonesia lebih baik. Asia merupakan kawasan pengguna internet terbesar di dunia, 510 juta, mengalahkan Eropa dan Amerika Utara. Dari segi jumlah, pengguna internet Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia setelah Jepang dan Cina.
Tren positif ini juga mempengaruhi nilai transaksi penjualan online yang tahun 2012 ini diperkirakan akan mencapai US$ 4,1 Miliyar, atau tumbuh 20,5% dari tahun sebelumnya mencapai US$ 3,6 Milyar atau sekitar 35 Triliun Rupiah. Pada tahun 2011, transaksi didominasi oleh penjualan buku, diikuti dengan pakaian, sepatu, dan aksesori di peringkat kedua. Selanjutnya tiket pesawat dan reservasi, barang-barang elektronik, hingga software komputer.
Situs E-Commerce harus didukung sepenuhnya oleh Mutu Perusahaan. Dalam hal ini bagaimana suatu situs membangun merek atau reputasi melalui kualitas produk atau jasa yang ditawarkannya. Faktor Pendukung lainnya adalah Website. Sebuah Website harus memiliki ciri khas yang berbeda, ditambah interface yang userfriendly dapat membantu konsumen dalam bertransaksi. Kredibilitas pada setiap transaksi merupakan harga mutlak untuk membangun kepercayaan dan citra suatu produk atau jasa.
Dengan pasar 250 Juta Jiwa, 15-20% diantaranya adalah pengguna internet, menjadikan Indonesia adalah market yang sangat potensial. Pasar yang besar didukung dengan media  promosi dan pemasaran produk yang tepat, serta menjadi pebisnis online yang terpercaya menjadi sebuah tantangan untuk dapat sukses di dunia E-Commerce.
Praktisi e-commerce Aria Rajasa menyatakan bahwa pebisnis yang ingin terjun ke dunia e-commerce sebaiknnya memperhatikan kepercayaan pelanggan dan kualitas produk. E-commerce merupakan bisnis jasa di mana kepercayaan pelanggan merupakan aspek penting. Selain itu, pelaku juga harus selalu memperhatikan kualitas produk. E-commerce bukanlah sihir di mana sesuatu berjalan otomatis ke arah kesuksesan dan karena menggeluti e-commerce memerlukan kerja keras.
Belum hadirnya momen yang pas dan kultur masyarakat yang masih kental dengan model bisnis konvensional, dinilai oleh Founder dan CEO PriceArea.com Andry Suhaili, sebagai salah satu kendala utama yang bisa menghambat pertumbuhan bisnis e-commerce.

"Belum lagi dengan infrastruktur teknologi dan akses internet yang belum merata di Indonesia, e-commerce seperti fenomena gunung es yang siap mencair," kata Andry dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (2/11/2012)..
Dalam tiga tahun ke depan, APJII yang berinisiatif mendeklarasikan Indonesia Internet Governance (ID-IGF) bersama komunitas teknologi informasi komunikasi, berupaya untuk menjalankan tata kelola internet agar bisa memenuhi target 50% yang dicanangkan World Summit of Information Society (WSIS) untuk seluruh negara dunia.
Jika pengguna internet tumbuh pesat di atas angka 100 juta, apalagi jika Indonesia bisa memenuhi target WSIS untuk Millenium Development Goals 2015 dengan jumlah penetrasi 125 juta, pasar bisnis e-commerce diyakini bisa tumbuh sedikitnya dua kali lipat.
Cerahnya prospek bisnis e-commerce di Indonesia akhirnya membuat PriceArea tergerak untuk menyediakan platform mesin pencari khusus produk yang dijual secara online. PriceArea.com sendiri dibangun dan dikembangkan oleh ARTIC Advertising.

Referensi: